Apa yang ada di sisi-Nya tidaklah berkurang karena banyak diminta. Oleh karena itu, orang yang berinfak janganlah mengira bahwa pelipatgandaan tesebut merupakan bentuk berlebih-lebihan, karena tidak ada satu pun yang berat bagi Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan apa yang ada di sisi-Nya tidaklah berkurang karena sering memberi.
Sumber Gambar : Pixabay Setiap akan beribadah, seorang muslim diwajibkan untuk berniat sebagai bentuk kesungguhan dalam menjalankan ibadah tersebut. Kedudukan niat dalam Islam memang sangat penting karena Allah akan memberikan ganjaran sesuai dengan niat yang dimiliki oleh seorang muslim.
Begitu juga ketika akan berwakaf, seorang waqif sangat dianjurkan untuk melaksanakan niat, baik dengan diikrarkan maupun dalam hati. Namun sebaiknya, waqif mengikrarkan secara lisan saat berwakaf Alquran sebagai wujud kesungguhan yang lebih nyata.
Wakaf juga dapat menunaikan impiannya untuk melihat kebajikan dan pahalanya sentiasa berterusan, sekalipun selepas kematiannya dan ganjaran pahala sentiasa diperolehinya ketika di dalam kubur, sekalipun telah terputus amalannya di dunia.
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam menafsirkan ayat yang mulia ini berkata : “Demikianlah, peringatan setan bahwa orang yang menginfakkan hartanya, bisa mengalami kefakiran bukanlah suatu bentuk kasih sayang setan kepadanya, juga bukan suatu bentuk nasihat baik untuknya.
إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
Sesungguhnya setiap orang akan menunggu di Padang Mahsyar check here kelak, masing-masing akan menunggu untuk diadili dalam keadaan panas, dahaga di sebalik lautan manusia. Apakah yang dapat mengurangkan sedikit kesusahan pada waktu tersebut?
itu dilakukan semata-mata untuk tujuan menutup kejahatan, mengisi perut dan memenuhi keperluan. Tidak! Sekali-kali tidak! Malah Islam mahu infaq itu dilakukan untuk tujuan membersihkan akhlak dan hati pihak pemberi, iaitu merangsangkan perasaan kemanusiaannya dan pertalian dengan saudaranya yang miskin kerana Allah dan kerana kemanusiaan, juga mengingatkannya terhadap nikmat Allah yang dikurniakan kepadanya dan terhadap janjinya dengan Allah dalam menggunakan nikmat-nikmat ini, iaitu janji memakannya tanpa membazir dan menunjukkan keangkuhan dan janji menginfaqkan sebahagian darinya ke jalan Allah tanpa bakhil dan mengungkitkan pemberiannya. Yakni ia meng
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : يَاابْنَ آدَمَ! أَنْفِقْ عَلَيْكَ
Bahkan Allah bisa melipatgandakan lebih dari yang disebutkan, sehingga Dia akan memberikan pahala tanpa tanggung-tanggung.
Pada zaman contemporary seperti sekarang, wakaf berupa Alquran tidak harus dalam wujud fisik secara langsung, tetapi berupa uang yang disetorkan ke lembaga. Kemudian, lembaga pengelola wakaf tersebut akan membelanjakan uang untuk membeli Alquran wakaf.
Berkenaan dengan sedekah jariah pula ia memberi maksud mengalir kerana sedekah tersebut bersifat kekal dan manfaatnya boleh digunakan walaupun penyumbangnya sudah meninggal dunia.
Ayat ini mengandung anjuran untuk berinfak dalam berbagai bentuk kebaikan, serta berita gembira bahwa semua itu akan diganti atas karunia Allah Ta’ala.[nine]
Di antara janji Allah bagi orang yang suka bersedekah dan membelanjakan hartanya itu ialah melindunginya dari kepanasan kubur dan sedekah itu akan meneduhkannya di hari akhirat.